Kenapa harus ada rasa di antara laki-laki dan perempuan ???
Apa yang menyebabkan kekuatan rasa itu terasa begitu dahsyat
sehingga mampu mengalahkan segala bentuk logika ?
Haruskah rasa dipersalahkan justru di saat ia mampu
mengobrak-abrik kenyamanan hidup sekian lama lalu
memunculkan kepompong baru nan indah
yang membawa kabar lebih bahagia,
melebarkan senyum hari-hari berikutnya ?
0 komentar:
Posting Komentar